Kita sudah melakukan berbagai macam kegiatan, diskusi, pelatihan dan membuat demplot tapi harus diakui ini tidak mudah. Banyak yang awalnya bersemangat namun layu ditengah jalan. Dinamika itu kita alami sampai saat ini namun tentu itu bukan akhir segalanya untuk tetap memberikan harapan kepada petani dampingan kita bahwa pertanian selaras alam salah satu pilihan relevan untuk menjaga bumi, budaya dan sosial ditegah Desa.
Bahasa Inggris sering kali dipilih karena memberikan kesan global dan kekinian yang mungkin sulit ditangkap oleh bahasa Indonesia.
Kita memiliki beberapa tokoh dunia yang sangat menginspirasi dan berhasil membawa perubahan secara world wide yang diingat sepanjang masa. Nelson Mandela yang menderita sepanjang hidupnya untuk memperjuangkan kesetaraan, Mahatma Gandhi yang berani melawan kekuasaan demi sebuah keberpihakan kepada kaum miskin dan terpinggirkan, Bunda Teresa yang mengorbankan dirinya untuk mengurus orang miskin, sakit dan yatim piatu dan yang terakhir Bung Karno seorang tokoh nasional kelas dunia yang berhasil membawa bangsa Indonesia keluar dari penjajahan Belanda.
Bagaimana dengan Tokoh di Kabupaten Dairi ? sepertinya merujuk pada nama-nama inspiratif di atas, kabupaten Dairi masih merindukan kehadiran Tokoh yang mampu menginspirasi masyarakat untuk membawa sebuah perubahan sosial ditengah-tengah kabupaten Dairi.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Kab. Dairi dalam pemaparannya menyampaikan Tanah diDairi cukup luas dan kesuburanya sangat tinggi, berada di 3 zona iklim. Akan tetapi kelemahannya adalah kepemilikan tanah yang rendah 0,five Ha dan infrastruktur pendukung yang kurang memadai. Hambatan kita saat ini adalah kawasan hutan lindung yang belum dapat dikelola secara maksimal, padahal pemerintah punya method TORA namun belum diakses maksimal.
Sedangkan dari perspektif Teologi manusia adalah Humanus Homo atau manusia yang berasal dari Tanah dan kembali ke Tanah sehingga karena terbuat dari tanah maka manusia tidak bisa dipisahkan dari ekosistem yang lain.
Kisah Semar Lembu yang hidup dalam kutukan dan berkah yang diberikan semesta, membuat ia selalu dilanda kekhawatiran.
4. Pemeliharaan Keberagaman Hayati: Pertanian organik mendorong keberagaman hayati dengan cara menghormati dan memelihara berbagai jenis tanaman dan hewan di lingkungan pertanian.
Dan menurut peraturan Tiongkok hal ini sudah melanggar Hukum di negaranya. Tapi kenapa justru di Indonesia di biarkan? Apakah karena manusia di Tiongkok lebih tinggi dibandingkan kami sebagai masyarakat? Apakah harga bapak dan ibu dan kami lebih rendah?” pungkasnya.
Namun saat ini, masyarakat di sekitar wilayah pertambangan PT DPM khawatir akan potensi daya rusak tambang ke depan secara khusus di lahan-lahan pertanian masyarakat, ancaman berkurangnya pasokan air, baik untuk kebutuhan sehari-hari dan sumber irigasi, potensi tercemarnya tanah akibat air asam tambang yang dihasilkan dari limpahan bendungan limbah, dan ke depan terjadinya alih fungsi lahan dan profesi sebagai petani dikhwatirkan akan mengancam ketahanan pangan masyarakat dan kedaulatan mereka atas tanah.
Inilah sebabnya, zaman dulu banyak dibangun pabrik gula dan rel kereta di Jawa yang menghubungkan daerah-daerah pelosok hingga ujung pulau Jawa.
Kelompok ICS ini diharapkan akan meningkatkan mutu dan kualitas produk organik berbasis komunitas yang sangat dibutuhkan untuk membangun kepercayaan antara produsen dan konsumen
Dalam pemaparannya Pastor Alsis Goa dengan judul “Dari Economicus Menuju Humanus klik disini – Ecologicus Teologis Tanah”, menekankan bahwa pertanian harus dimulai dari hulu yakni lahan, keterbatasan lahan menjadi persoalan kita selama ini. Bahkan menurut beliau, konsorsium pembaharuan Agraria menyebutkan banyaknya konflik tanah disekitar kita, karena adanya ketimpangan penguasaan Tanah dimana sekarang banyak diperuntukan untuk aspek bisnis dan juga industri ekstraktif termasuk pertambangan, Food items estate, alih fungsi lahan menjadi pemukiman dan lain lain.
Namun masalah utama petani perempuan Indonesia adalah kurang memiliki akses terhadap Tanah, beban ganda dan kurang menguasai teknologi pertanian.
Comments on “Details, Fiction and Andy Utama: Petani yang Memikirkan Generasi Mendatang”